Entri Populer

Senin, 31 Januari 2011

mind games

Mind Game - Apakah Amerika telah berhasil
mendapatkan senjata pengendalian pikiran?
Di kalangan penganut teori konspirasi,
ada kepercayaan kalau pemerintah
Amerika Serikat secara rahasia
mentransmisikan perintah untuk
melakukan pembunuhan ke otak orang-
orang tertentu. Walaupun teori ini
terdengar absurd, namun belakangan
diketahui kalau kepercayaan ini memiliki
dasar yang cukup solid.
Ketika Sirhan Sirhan membunuh senator Robert
Kennedy, ia mengatakan kalau ada suara di
kepalanya yang telah membuat ia membunuh.
Ketika Mark David Chapman membunuh John
Lennon, ia juga mengatakan hal yang sama.
Mungkin sebagian pembunuh memang mendengar
suara iblis berbisik di telinga mereka, namun
sebagian lagi mungkin memang mendengar
perintah pembunuhan langsung dari Pentagon.
Pada tahun 2007 lalu, Steven R. Corman
menulis di jurnal Comops sebagai berikut:
"Beberapa waktu yang lalu, di workshop
pemerintahan, saya pernah mendengar
seseorang mendeskripsikan sebuah
peralatan baru yang disebut sebagai
"Suara Tuhan." Peralatan ini disebut dapat
beroperasi dari jarak jauh dan dapat
mengirimkan sebuah pesan hanya kepada
pikiran satu orang. Kisah yang saya dengar
menyebutkan kalau peralatan ini diujicoba
pada perang Irak dengan cara mengirim
pesan kepada seseorang di dalam kelompok
pemberontak yang dengan segera akan
terlihat seperti orang kebingungan,
melihat ke segala arah dan mulai masuk ke
dalam perdebatan panas dengan rekan-
rekan lainnya yang tidak mendengar pesan
itu. Pada saat mendengar kisah itu, saya
menerimanya dengan perasaan skeptis."
Tentu saja, siapapun yang mendengar kisah
seperti itu akan menerimanya dengan skeptis.
Senjata luar biasa seperti yang dideskripsikan
Corman sepertinya hanya ada di dalam kisah-
kisah science fiction. Tetapi, senjata seperti
itu ternyata benar-benar ada dan sedang
dikembangkan oleh Pentagon. Jika Pentagon
melakukan riset mengenai teknologi ini, tentu
saja bukan demi perkembangan ilmu
pengetahuan. Melainkan untuk alasan politik
atau keamanan nasional.
Sebagian penganut teori konspirasi yang
merasa diincar oleh pemerintah bahkan
bertindak lebih jauh dengan mengenakan topi
berbahan timah untuk menghalangi masuknya
sinyal-sinyal pemerintah yang tidak diinginkan
ke kepala mereka. Mungkin bagi kalian
terdengar seperti orang tolol atau paranoia,
tetapi tunggu Sampai kalian mendengar
kelanjutannya.
Pada tahun 1991, seorang ilmuwan Rusia
spesialis pesan subliminal bernama Igor
Smirnov pernah mengajukan sebuah teori untuk
memberantas terorisme dengan cara
memberikan pengaruh akustik ke dalam pikiran
para tersangka. Ia bahkan mendemonstrasikan
kepada para pengamat dari Amerika kalau
transmisi suara infra yang berada di bawah
ambang normal pendengaran manusia dapat
memberikan pesan kepada otak manusia yang
mengalir lewat tulang.
Ketika FBI menghadapi masalah dengan sekte
sesat Branch Davidian, mereka berkonsultasi
dengan Smirnov yang kemudian mengusulkan
untuk mempengaruhi David Koresh, sang
pemimpin sekte, dengan memberikan pesan
subliminal lewat telepon. Salah satu ide yang
diusulkannya adalah aktor Charlton Heston
merekam suaranya secara subliminal untuk
memberikan kesan sebagai "suara Tuhan" yang
memerintahkannya untuk menyerah.
Tidak ada konfirmasi mengenai penggunaan ide
Smirnov dalam menaklukkan David Koresh,
namun sekarang kita tahu kalau ide penggunaan
teknik pengendalian pikiran untuk menaklukkan
musuh ternyata telah ada sejak lama. Walaupun
demikian, tidak ada tanda-tanda kalau
pemerintah Amerika Serikat tertarik
mengeksplorasi metode ini dan menggunakannya
dalam peperangan.
Namun, semua itu berubah pada tahun 2006.
Pada tahun itu, seorang pria yang dianggap
sebagai pengidap paranoid schizoprenic oleh
para psikiater (karena ia percaya pemerintah
secara diam-diam mentransmisikan suara-
suara ke dalam pikirannya) mengajukan
permintaan pengungkapan dokumen negara
berdasarkan undang-undang keterbukaan
informasi (freedom of information act).
Pria ini secara spesifik meminta pemerintah
membuka informasi mengenai Microwave
Auditory Effect, telepati dan hipnotis.
Karena Pentagon juga terikat dengan undang-
undang itu, mau tidak mau mereka membuka
dokumen itu.
Halaman demi halaman dokumen tersebut
mengungkapkan sebuah kenyataan kalau
pemerintah Amerika telah menghabiskan jutaan
dolar demi meneliti fenomena-fenomena yang
sering dianggap sebagai pseudo sains seperti
telephatic ray gun atau fevers laser yang
bisa membuat korban mengalami disorientasi
dan menjadi lebih tidak agresif.
Di salah satu bagian dokumen tersebut
ditemukan kalau pemerintah Amerika juga
mengadakan eksperimen untuk mengirimkan
suara seseorang secara telepatik dengan
menggunakan gelombang mikro jarak dekat!
Sekarang, para penganut teori konspirasi yang
sering dianggap paranoid itu menjadi terlihat
lebih waras! Kebanyakan orang bahkan tidak
pernah tahu kalau pemerintah Amerika
ternyata tertarik dengan hipnotis atau telepati.
Eksperimen yang disinggung di dalam dokumen
itu adalah mengirimkan suara seseorang yang
menyebutkan bilangan 1 sampai 10 ke pikiran
sukarelawan yang berada di ruangan lain. Ini
adalah bentuk sederhana dari apa yang
dipercayai para penganut teori konspirasi. Jadi,
bukan saja teknologi ini memungkinkan, tetapi
pemerintah juga menelitinya.
Sebenarnya ini tidak terlalu mengherankan
mengingat pemerintah Amerika pernah
bereksperimen dengan pengendalian pikiran
lewat proyek MK Ultra. Namun, eskperimen ini
berbeda dari MK Ultra. Orang-orang menyebut
teknologi ini dengan sebutan V2K, yaitu istilah
militer yang berarti Voice to Skull.
Mereka yang pernah menjadi korban V2K
menyebut diri mereka dengan sebutan TI's atau
Targeted Individuals. Sampai sekarang, para
TI's ini berkumpul secara periodik untuk
berbagi pengalaman. Para TI's ini juga hidup
dengan diliputi oleh ketakutan yang konstan
karena percaya kalau agen-agen pemerintah
selalu menguntit mereka. Beberapa orang
bahkan percaya kalau tetangga mereka
sesungguhnya adalah agen pemerintah yang
sedang menyamar.
Karena itu, kumpulan TI's ini sering dicemooh
dan bahkan mendapat sebutan Tin Foil Hat,
julukan yang merujuk kepada topi timah yang
dipercaya bisa menghalangi sinyal-sinyal asing
masuk ke kepala seseorang (Magneto dari film
X man juga menggunakannya untuk mencegah
Prof.Xavier "memasuki" kepalanya).
Di halaman Wikipedia, Tin Foil Hat disebut
sebagai stereotype populer dan frase yang
merujuk kepada paranoia dan kaitannya dengan
penganut teori konspirasi. Walaupun wikipedia
merujuk istilah ini sebagai cemoohan, namun
kemampuan topi timah untuk menghalangi
penetrasi sinyal memiliki dasar sains yang
telah diujicoba oleh laboratorium
Massachussets Institute of Technology. Timah
ditemukan bisa mengatur gelombang radio.
Salah seorang TI's bernama Harland Girard
menceritakan kalau masalah yang dihadapinya
dimulai pada tahun 1983. Girard berprofesi
sebagai seorang pengembang real estate dan ia
tidak pernah mengalami sesuatu yang aneh
sebelumnya. Suatu hari, seorang wanita
menepikan mobilnya, menunjuk Harland dengan
jarinya dan kemudian segera pergi begitu saja.
Lalu, Harland mulai merasa kalau ia sering
diawasi. Ada orang-orang tidak dikenal berlari
di bawah jendela apartemennya di malam hari.
Ia juga melihat ada beberapa tetangganya yang
bersikap tidak wajar, seperti sedang
mengawasinya.
Girard yang mengira dirinya sudah mulai gila
mencari pertolongan dari teman wanitanya
yang kebetulan berprofesi sebagai psikiater.
Namun, tidak ada hasil yang memuaskan. Girard
sepertinya tidak sedang mengalami gejala
psikologi yang tidak normal. Selain klaimnya
kalau ia sedang diawasi, Girard menjalani
kehidupannya dengan normal.
Pada tahun-tahun berikutnya, ia merasa kalau
orang-orang yang mengawasinya telah pergi.
Namun, pada tahun 1984, ia mulai mendengar
suara-suara di kepalanya. Suara itu berupa
suara pria dan wanita. Kadang Girard bisa
melihat wajah dari pemilik suara itu dalam
gambar mental di kepalanya. Suara itu
memanggilnya dengan sebutan "Mr.Girard".
Berkali-kali suara itu mengatakan kepadanya
kalau ia sesungguhnya sudah mulai menjadi gila.
Suatu hari ketika Girard sedang berada di
dekat seorang wanita gemuk, suara itu
berkata: "Hey Mr.Girard, bukankah wanita itu
terlihat seperti kulkas?"
Awalnya suara-suara itu hanya muncul 2 atau
3 kali sehari, namun setelah beberapa lama,
suara itu terus terdengar di kepalanya, bahkan
kadang disertai dengan rasa sakit di tubuhnya.
Gejala ini kemudian dianggap Girard sebagai
efek samping dari senjata energi yang
dilepaskan pemerintah kepadanya.
Enam bulan kemudian, suara itu bertanya
kepadanya: "Mr.Girard..Mr Girard, mengapa
engkau belum mati-mati juga?"
Ketika Girard menceritakan kepada teman-
temannya, ia malah menjadi bahan tertawaan.
Beberapa temannya menganggapnya benar-
benar mulai menjadi gila.
Pada tahun 1988, Girard memutuskan untuk
mencari jawaban atas persoalannya. Ia
meninggalkan pekerjaannya dan mulai
menyelidiki kasus ini secara sepenuh waktu.
Lewat beberapa penelitiannya ia menemukan
petunjuk kalau pada tahun 1950an, pemerintah
Amerika pernah melakukan eksperimen-
eksperimen pengendalian pikiran lewat proyek
MK Ultra. Ia juga menemukan kalau CIA
pernah meneliti kemungkinan mempengaruhi
pikiran dengan gelombang elektromagnetik. Ia
juga menemukan kalau pada tahun 1970an para
peneliti militer di Walter Reed Army Institute
of Research pernah menggunakan pancaran
gelombang mikro untuk mengirimkan sejumlah
kata ke dalam kepala seseorang. Boleh dibilang
Girard menemukan semua referensi untuk
setiap keanehan yang dialaminya. Ini
membuatnya semakin yakin kalau karena suatu
hal ia telah menjadi kelinci percobaan
pemerintah.
Jika pihak militer memang meneliti
kemungkinan penggunaaan senjata-senjata
elektromagnetik seperti itu, apakah mereka
telah sukses mengaplikasikannya dalam perang?
Sebenarnya, senjata sejenis ini sudah pernah
digunakan, tetapi dokumentasi yang tercatat
menyebutkan kalau bukan pihak Amerika
Serikat yang menggunakannya, melainkan Uni
Sovyet. Pada tahun 1960an, pihak Sovyet
pernah memborbardir kedutaan Amerika di
Moscow dengan gelombang elektromagnetik
level rendah. Menyusul serangan ini, pada tahun
1965, Pentagon meluncurkan proyek Pandora
yang memfokuskan diri pada efek dari serangan
gelombang mikro.
Proyek Pandora diketahui berakhir pada tahun
1970, namun ada indikasi kalau eskperimen
mengenai penggunaan gelombang mikro terus
berlanjut. Ini tercermin dari sebuah paper yang
ditulis untuk Angkatan Udara Amerika pada
pertengahan tahun 1990an. Paper ini
menyinggung mengenai penggunaan gelombang
suara untuk mengirim pesan ke dalam kepala
seseorang.
Penulis paper itu mengatakan:
"Sinyal yang dikirim itu akan
menjadi 'pesan Tuhan' yang dapat
digunakan untuk memperingati musuh
mengenai bencana yang akan datang
atau untuk meminta mereka agar
menyerah."
Bayangkan, jika senjata seperti ini benar-
benar ada, maka tidak perlu lagi ada AK 47
atau Rudal Scud untuk menaklukkan sebuah
negara. Yang dibutuhkan hanyalah sebuah
senjata yang bisa mengacaukan pikiran
seseorang dengan menaruh sugesti yang
diinginkan, misalnya dengan memerintahkan
seorang pengawal presiden untuk membunuh
tuannya seperti yang dialami oleh Indira Gandhi
atau meminta seorang operator nuklir di
negara musuh untuk meluncurkan nuklir ke
arah negaranya sendiri!
Selamat datang di era peperangan masa depan!
Nah, mungkin sebagian dari kalian masih akan
menyebutnya sebagai mengada-ngada. tetapi,
apa yang diungkapkan dokumen pemerintah itu
ternyata tidak sampai disitu saja.
Pada tahun 2002, laboratorium angkatan udara
Amerika ternyata telah mempatenkan teknologi
tersebut!
Teknologi yang dimaksud adalah teknologi untuk
mengirimkan pesan ke dalam kepala seseorang
lewat gelombang mikro. Awalnya, pihak
angkatan udara menolak untuk membicarakan
teknologi luar biasa ini. Namun ketika ada
permintaan pengungkapan data atas dasar
undang-undang kebebasan informasi,
dokumen-dokumen tersebut akhirnya dilepas
ke publik.
Menurut dokumen tersebut, paten teknologi
tersebut didasarkan pada eksperimen yang
dilakukan pada Oktober 1994 di laboratorium
Angkatan Udara Amerika yang berhasil
mengirimkan sebuah frase ke dalam kepala
seseorang!
Pengembangan teknologi ini diketahui
berlangsung hingga tahun 2002.
Tetapi, ternyata bukan hanya pihak militer yang
bisa melakukannya. Pada tahun 2007, teknologi
semacam ini diketahui digunakan oleh sebuah
perusahaan untuk tujuan pemasaran!
Pada Desember 2007, Allison Wilson yang
sedang berjalan kaki di New York mendengar
suara di kepalanya: "Siapa disana.. siapa
disana. Ini bukan imajinasimu."
Belakangan diketahui kalau Allison ternyata
dipengaruhi oleh sebuah iklan miniseri berjudul
"Paranormal State" yang menggunakan
teknologi Holosonic. Teknologi ini bisa
mengirimkan suara yang hanya bisa didengar
oleh satu orang di keramaian.
Suatu hari nanti, sebuah perusahaan bahkan
akan bisa "menghipnotis" kita untuk membeli
sesuatu yang tidak kita inginkan!
Mengenai teknologi ini, Dennis Bushnell, Kepala
ilmuwan di laboratorium penelitian NASA di
Langley, Virginia, berkata: "Hasil penelitian ini
sangat sensitif sehingga hampir tidak mungkin
diumbar ke publik."
Menurutnya serangan terhadap otak manusia
adalah bagian dari strategi perang di masa
depan.
Girard yang telah menghabiskan banyak waktu
untuk mengungkap teknologi ini percaya kalau
pemerintah Amerika terlebih dahulu
mengujicobakannya kepada masyarakat sipil
sebelum digunakan dalam peperangan yang
nyata. Argumen Girard tidak bisa dibilang
salah. Selama era perang dingin, pemerintah
Amerika terbukti pernah mengadakan uji coba
militer dengan cara memberikan radiasi kepada
masyarakat sipil. Ini dikonfirmasikan dengan
dokumen-dokumen militer yang telah dilepas
kepada publik.
Tetapi kalaupun memang benar pemerintah
mengujicobakan teknologi itu kepada
masyarakat sipil, mengapa mereka memilih
Girard?
Menurut Girard, ini mungkin karena pada tahun
1980an, ia pernah mengeluarkan pernyataan
anti Bush senior yang waktu itu masih
menjabat sebagai wakil presiden dari Ronald
Reagan. Ini dikonfirmasikan oleh suara yang
pernah didengar di dalam kepalanya.
Girard bercerita:
"Suatu hari, aku sedang bersiap untuk tidur.
Lalu aku mendengar satu suara berkata
'Mr.Girard, tahukah kamu siapa yang ada di
dalam studio bersama kita?' Ia adalah George
HW Bush, wakil presiden Amerika Serikat."
Terdengar aneh, tetapi itulah yang dialami oleh
para TI's dari seluruh dunia. Saat ini mereka
secara teratur bertemu di dunia maya untuk
membagikan pengalaman mereka. Dari hasil
diskusi dengan para TI's, diketahui kalau
kebanyakan dari mereka mengalami gejala
seperti suara berdengung di telinga, adanya
manipulasi di beberapa anggota tubuh mereka,
mendengar suara-suara di kepala mereka,
merasa selalu ada yang mengawasi, adanya
sensasi seperti ditusuk di kulit tubuh dan
bahkan ada yang melaporkan serangan seksual
terjadi atas diri mereka.
Gloria Naylor, salah seorang TI yang menulis
buku mengenai pengalamannya berkata:
"Sebenarnya aku tidak ingin menceritakan
mengenai pengalaman ini karena
dibutuhkan keberanian yang sangat besar,
bahkan mungkin lebih besar daripada yang
aku miliki. Namun, aku tidak punya pilihan
lain. Saat ini, aku sedang mengadakan
peperangan memperebutkan pikiranku. Jika
aku berhenti sekarang, mereka akan
menang dan aku akan kehilangan diriku
sendiri."
Ketika Naylor mulai mendengar suara-suara
itu, ia pergi ke psikiater dan meminta
pertolongan. Namun psikiater tidak bisa
membantunya melenyapkan suara-suara di
dalam kepalanya. Pada tahun 2000, ketika ia
menemukan forum TI's dan bergabung ke
dalamnya, barulah suara-suara itu berhenti.
Dan ia tidak lagi merasa diawasi.
Mengenai pengendalian pikiran ini, John
Alexander, salah seorang penasehat militer
Amerika Serikat berkata: "Kita sekarang
berada pada era dimana kita bisa melakukan
itu. Dimana batasan-batasan etikanya, itulah
pertanyaan tersulitnya."
John memang benar. Namun, bagaimanapun
juga, saya yakin kalau dalam waktu dekat, kita
akan melihat penggunaaan teknologi itu di
dalam peperangan yang nyata.
(washingtonpost.com, comops.org,
news.cnet.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar